PROSES MERSERISASI PENYEMPURNAAN PADA KAIN TEKSTIL 0812 9434 564

PROSES MERSERISASI PENYEMPURNAAN PADA KAIN TEKSTIL 0812 9434 564

Proses Merserisasi : adalah proses memberikan larutan NaOH pada kain katun untuk menambah kekuatan tarik, membuat warna terlihat solid dan mengurangi penyusutan kain. Serat kain katun yang pipih menjadi mekar dan tidak banyak susut sampai proses akhir.

Proses Merserisasi Penyempurnaan Pada Kain Tektile Menggunakan Mesin Mercerized Wakayama

Toko Kain Murah Jababeka sebagai Distributor Kain dari Perusahaan Textil Terpadu ternama yang Berada di Kawasan Industri Jababeka  Besar Cikarang Kabupaten Bekasi memberikan gambaran Proses Merserisasi Kain Katun. Gambaran Proses Merserisasi ini hanya membahan sedikit penjelasan proses dan efek terhadap hasil produksi pewarnaan Proses Printing Reaktif dan Dyeing CPB.

Proses Merserisasi untuk kain katun sangat penting tapi tidak bisa menaikan harga jual melainkan bisa menaikan kualitas kerataan warna. Mercerizing hanya kusus kain terbuat dari kapas yaitu katun.

Proses Merserisasi pada kebanyakan menggunakan larutan NaOH dingin 27 -30 °Be pada temperatur 15 -17°C. Pabrik menjalankan proses mercerized dengan temperatur 20°C menggunakan alat pendingin Chiller.

Lama rendaman di bak larutan NaOH sekitar 30 sec dan memeras kain tersebut dengan 2 rol karet mengapit rol logam kemudian masuk ke rol cylinder untuk airing dan penyusutan arah lebar.

Kemudian masuk ke bak larutan NaOH dengan pres yang sama selanjutnya masuk ke tenter memberikan tegangan sehingga dihasilkan kain dengan kilap yang permanen dan terjadi penggelembungan ke arah lebar dan penyusutan ke arah panjang.

I. FUNGSI PROSES MERSERISASI UNTUK KAIN

Adapun fungsi dari proses ini antara lain :

  1. Penggelembungan serat kain akan menambah daya serap terhadap zat warna.
  2. Daya serap meningkat menjadikan zat warna terserap keseluruh serat kain dan warna menjadi solid dan menambah kilap (kain)
  3. Menambah sifat pegangan yang lembut (soft)
  4. Memperbaiki kestabilan dimensi
  5. Menambah kekuatan tarik.

John Mercer adalah penemu pertama kali proses dengan sebutan Proses Merserisasi pada tahun 1844 kemudian mematenkannya pada tahun 1850.

1. PERUBAHAN PENAMPANG LINTANG SERAT KAPAS PADA PROSES MERSERISASI

Proses merserisasi untuk mendapatkan hasil penggelembungan maksimum yaitu pada kosesntrasi tinggi yaitu sekitar 25 – 32 ⁰Be. Pada konsentrasi ini juga untuk menghindari perbedaan penggelembungan benang pada kain bila terjadi perubahan konsentrasi pada sa’at jalannya proses mercerized.

Perubahan konsesntras banyak factor penyebab seperti kain proses basah ke basah dan pada proses mercerized kain mengambil kandungan NaOH tertinggal airnya. Dengan demikian menjadi pengenceran konsentrasi NaOH. Ini yang mengkawatirkan bila terjadi perubahan beberapa derajat Bome.

Pada konsentrasi < 20 ⁰Be perubahan mengkerutnya kain sangak siknifikan meskipun perubahan konsentrasi larutan hanya 1 ⁰Be. Berbeda pada konsentrasi NaOH antara 25 – 32 ⁰Be, meskipun perubahan konsentrasi dari bawah ke tinggi atau dari tinggi kebawah sekitar 26 – 30 ⁰Be perbedaan mengkeretnya hanya 1 % saja.

Wajar perusahaan menggunakan konsesntrasi larutan NaOH setingan pada 30 ⁰Be.

2. PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN NaOH DAN SUHU TERHADAP MENGKERET KAIN KATUN

Proses Merserisasi pada umumnya menggunakan temperatu larutan NaOH pada 18 – 24 ⁰C. Untuk mencapai temperatur tersebut membutuhkan mesin pending chiler dengan cara mendinginkai air kemudian laruratan NaOH mengalir secara sirkulasi dilewatkan pada pipa yang telah dingin.

Dengan demikian larutan NaOH akan ikut dingin dan terus sirkulasi dari bak proses ke bak chiler. Seting tempertaur 18 ⁰C secara automatis dan berjalan terus selama proses mercerized.

Penggunaan larutan NaOH pada suhu di bawah 5 ⁰C tingkat mengkeretnya lebih terlihat sinifikan bila membandingkan menggunakan 18 – 20 ⁰C. Kami sekarang pada proses merserisasi menggunakan NaOH 30 ⁰Be tanpa menggunakan alat pendingin seperti Chiler.

Penggunaan larutan NaOH 30 ⁰Be tanpa menggunakan Chiler lebih aman bila terjadi perubahan konsentrasi larutan. Meskipun tanpa menggunakan pending chiller kenaikan temperatur tidak banyak. Karena bak penampungan larutan NaOH cukup besar yan di control secara automatis.

Control larutan NaOH 30 ⁰Be dan akan membuka berlahan bila ada penurunan konsentrasi dan akan stop bila sudah sesuai. Begitu juga level air, akan menambah air secara automatis bila level turun dari ketinggian yang telah ditentukan dan akan menutup bila sudah tercapai.

Karena buka tutup valve secara berlahan dengan penampungan cukup besar maka kenaikan suhu larutan NaOH tidak banyak yaitu sekitar 32 – 35 ⁰C. Dengan perubahan larutan tidak banyak baik derajat Bome maupun temperatur maka akan menghasilkan proses merserisasi menjadi stabil.

II. PROSES MERSERISASI MENGGUNAKAN MESIN MERCERIZED WAKAYAMA

Proses merserisasi pada kain katun menggunakan mesin Mercerized Wakayama yang terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:

  1. Pembasah
  2. Mercerized
  3. Tenter
  4. Cuci
  5. Netralisir
  6. Bilas
  7. Drying

     1. Penjelasan Tahapan Proses Mercerized perbagian tersebut.

a. Pembasah

Kain jenis katun untuk menghasilkan kain dengan penyerapan warna yang baik harus melalui proses mercerized. Pada proses mercerized kain tidak boleh ada lipatan terutama sa’at masuk larutan NaOH dan memerasnya.

PEMBASAH INFEED MESIN. PROSES MERSERISASI PENYEMPURNAAN KAIN TEKTIL MERCERIZED WAKAYAMA

Umumnya kain katun kering dari hasil seting lebar untuk menghilangkan bekas lipatan. Tetapi ada juga proses merserisasi dari basah ke basah. Pada proses ini kain basah maupun kering masuk ke larutan NaOH sekitar 6 ⁰Be padder pertama. Larutan ini dari bekas cucian pada tenter dengan mengalirkan menggunakan pompa.

Mengepres kain tersebut menggunakan 2 rol ( bahan uretan yang tahan terhadap gesekan ) untuk mendapatkan tingkat kelembaban yang sama. Kemudian masuk ke weft sraightener untuk meluruskan serat kain. Tidak semua mesin mercerized ada alat ini.

b. Proses Merserisasi.

Kain dari Padder pertama / pembasah masuk bak berisi NaOH 30 ⁰Be pada suhu seadanya karena tidak menggunakan alat pendingin / Chiller. Dengan besarnya kapasitas penampungan larutan NaOH dan control automatis pembuka valve secara berlahan membuat larutan tidak panas sekali sekitar 32 – 35 ⁰C.

PROSES MERSERISASI MENGGUNAKAN 3 BUAH ROL DI MESIN MERCERIZED WAKAYAMA

Level contol air juga berjalan secara automatis mengikuti setingan. Kemudian Larutan tersebut masuk kebak Larutan NaOH yang ada pada Padder dengan cara memompa terus menerus. Bagian bak padder ada over flow mengalir ke auto filter dan masuk kepenampungan larutan NaOH.

Memeras kain katun yang masuk kelarutan NaOH tesebut mengunakan 3 buah rol yaitu 2 rol karet mengapit 1 rol logam rata dan mengkilap. Dengan pick up yang sama antara kiri, tengah dan kanan.

Pada sa’at pengepresan, tidak boleh ada kain katun yang melipat karena bekas lipatan tersebut menjadi permanen. Lipatan ini akan membekas pada sa’at proses pewarnaan, baik proses printing maupun dyeing. Untuk memperbaiki bekas lipatan hanya melakukan proses ulang dengan kadar NaOH lebih tinggi dari sebelumnya.

Selanjutnya kain dari padder masuk ke 7 buah cylinder yang ada lapisan teplon membentang rata untuk proses airing. Kain katun masuk bak lagi dengan proses yang sama seperti pada bak mercerized pertama.

Untuk menjaga kadar larutan NaOH dalam bak penampungan maupun pada bak padder ada alat control yang lengkap dengan auto filter untuk menyaring kotoran debu-debu kain bekerja secara automatis.

Pompa mengambil larutan dari bak penampungan dan memasukan ke bak padder dan sebagian mengalirkan melalui pipa kecil masuk kealat pengontrol NaOH melewati sensor. Sensor tersebut mengatur valve besar kecil aliran NaOH 48 ⁰Be ke bak penampungan.

Tinggi rendah level air hanya menggunakan pelampung untuk membuka dan menutup aliran air. Kedua alat ini mengatur level dan kadar larutan NaOH. Sehingga kadar larutan NaOH tetap terjaga pada 30 ⁰Be dan stabil.

c. Stenter

Stenter ini menggunakan rantai type klip mampu memberikan tegangan yang lebih kuat pada lusi dan pakan kain katun dibandingkan dengan type tanpa rantai. Penegangan ke arah panjang kain katun dengan mengatur kecepatan rol penarik dengan rol ujung akir setelah tenter padder pertama.

PROSES MERSERISASI MENNGUNAKAN MESIN STENTER TYPE RANTAI KLIP PADA MESIN MERCERIZED WAKAYAMA

Mesin Mercerized menggunakan 2 rantai klip pada 2 sisi mesin. Pada proses pemerasan dengan padder membiarkan kain katun mengkeret dan baru memberikan tegangan kembali setelah masuk bagian stenter.

Melakukan penegangan atau penarikan pada bahan maka semakin tinggi menghasilkan efek kilau. Salah satu faktor yang turut menentukan kilau serat namun nampaknya jarang menyinggung jenis serat.

Serat panjang memiliki kerataan yang lebih baik pada sa’atprose mercerized sehingga dengan sendirinya menghasilkan kilau yang lebih baik. Tegangan kain katun pada proses mercerized juga menjadi penyebab rendahnya kilau benang yang terbuat dari serat pendek.

Rol penarik menuju ke stenter dan kain katun masuk ke stenter melalui control feeler agar kain tetap masuk ke klip stenter. Seting lebar kain selebar kain asal ketika sudah masuk ke stenter. Menyemprotkan air panas ketika sudah memasuki seperempat panjang tenter.

Dan menyiramkan air panas berbentuk bilah air secara merata selebar kain. Menggunakan bekas air bilas panas yang mengalir ke bak bawah tenter dan dipanaskan menggunakan uap langsung 60 ⁰C.

Vacum menyedot air semprotan dan air siraman yang berada lembar kain di tenter. Agar kandungan NaOH yang ada pada kain katun bersih sebelum keluar tenter. Dan begitu juga selanjutnya sampai 3 vacum.

Pada bagian stenter adalah bagian penstabilan. Pada sa’at pencucian kain katun masih tegangan. Baru boleh melepaskan kain dari rantai klip bila kandungan alkali pada lembar kain katun telah mencapai kurang dari 6 ⁰Be.

Dengan demikian menandakan hasil cuci tenter sudah mendekati bersih ketika lebar kain maksimal. Menghasilkan stabilitas ukuran yang ledih baik dan peningkatan drastic dalam kualitas pewarnaan, serta kilauan yang sangat baik

d. Padder 1

Kain keluar dari tenter langsung masuk ke bak pedder pertama ini dan mengepresnnya. Sebelum masuk ke rol padder terlebih dahulu di semprotkan air bekas washing satu dengan memompanya.

Padder 1 Mesin Mercerized Wakayama Jepang

Membersihkan sisa kostic kain katun dari tenter. Air yang ada pada bak ini seharusnya lebih kecil dari 6 ⁰Be. Menandakan cucian ditenter sudah memenuhi syarat bahwa sa’at kain ditarik lebar dan memanjang serat sudah mekar, hasilnya kain sudah tidak akan susut banyak lagi.

e. Washing Box 1

Mencuci kain dari proses merserisasi membutuhkan banyak air, untuk penghematan pemakaian air maka perusahaan memanfa’atkan kembali dari setiap tahap pencucian untuk pencucian pada tahapan sebelumnya.

PROSES MERSERISASI PENYEMPURNAAN PADA KAIN TEKTIL

Air bersih masuk dari Washing box paling akir 3 dan over flow masuk ke bak kecil kemudian pimpa menyemprotkan dari bagian atak bak sebelumnya. Meskipun sebagian menggunakan air bersih terutama penyemprotan sebelum kain masuk ke rol pedder untuk pengepresan.

Washing Box 1 mendapakan air dari Washing box 2 yang mengalir secara over flow. Kebetulan Washing box 2 berada di laitai atasnya. Mengalir melalui pipa nozel dari bagian atas.

Washing box ini mendapatkan uap langsung melalui nozel dari bagian atas keseluruh kain yang ada dalam washing box. Uap panas bercamour air membuat kotoran mudah lepas dan bersih.

Aliran air washing pertama masuk ke bak penampungan kecil dan di pompa masuk ke bak penampungan yang berda di stenter. Bagian bawah tenter terdapat beberapa bak penampungan dengan ukuran besar.

Jadi secara keseluruhan air bakas cucian bantuan pompa sirkulasi dan penyedotan mensirkulasi balik berlawanan arah dengan jalannya kain

f. Washing Box 2

Bak Netralisir Acetic Acid di Mesin Mercerized Wakayama

Kain hasil proses cuci merserisasi washing box pertama lebih bersih dari sebelumnya. Air untuk mencuci Washing box 2 dari over flow wasing box 3 masuk ke bak kecil lengkap dengan pompa. Pompa menyemprotkan air ke washing box 2 dari bagian atas mengalir kebawah.

Selanjutnya Memeras kain katun menggunakan 2 buah rol karet sebelum masuk ke bak netralisir. Mengalirkan air bersih melalui nozel sebelum pengepresan.

g. Netralisir

Bak Netralisir berada setelah Washing box ke 2. Bak ini untuk menetralisir kain katun yang masih ada kandungan alkali hingga netral pada nilai PH 7.

Acetic Acid untuk Netralisir Alkali

 

Menetralisirnya menggunakan alat sensor mengukur kandungan alkali atau keasaman yang lengkap dengan pompa untuk memasukan acetic Acid ke bak netralisir.

Air dari bak netralisir masuk kealat tersebut melalui sensor kemudian masuk ke bak netralisir bersama acetic acid sesuai tengkat alkalinya hinggan menghasilkan air yang netral. Air dalam bak netralisir tidak menggunakan air panas.

Hal ini jalan terus menrus tampa henti secara automatis. Air sirkulasi di control agar PH 7 dengan cara dosing pump di seting PH 6.5, sehingga kandungan alkali pada kain antara nilai PH 7 – 7.5.

h. Pembilasan

Air bilas ke bak pembilasan menggunakan air dari overflow washing 3 yang mengalir ke bak penampungan ukuran kecil yang lengkap dengan pompa. Pompa ini mendorong air melalui nozel mengisi ke bak pembilas dan ke washing box 3.

Penambahan air bersih masuk ke bak pembilas melalui nozel yang menyemprotkan kain sebelum kain masuk ke 2 rol padder. Memeras kain katun agar kotoran tidak terbawa washing box 3. Bak ini tidak menggunakan uap, cukup air suhu ruang saja.

i. Washing Box 3

Bagian ini adalah pencucian kain katun dari proses merserisasi terakir yang masih ada sisa alkali atau keasaman hingga benar – benar kain netral. Dengan cara menyemprotkai air bersih keselurah kain yang melewati washing box 3.

Juga menyemprotkan uap langsung ke dalam ruangan washing box 3 ini yang mengenai seluruh kain bercampur dengan semprotan air bersih. Sehingga ruangan itu panas dan basah membuat kain menjadi bersih dan netral.

Dua buah Rol karet memerasnya sebelum kain katun tersebut masuk ke pengeringan. Pengeringan menggunakan dua group cylinder dryer. Hasil cuciannya seharusnya sudah benar-benar bersih

y. Drying

Keluar dari washing box 3 langsung masuk ke pengeringan. Pengeringan menggunakan cylinder dryer dengan pemanas uap. Dengan 2 group cylinder dryer yang masing group terdiri dai 15 cylinder dan totalnya 30 cylinder.

Proses Merserisasi Penyempurnaan Kain Tektil Cylinder Dryer Mesin Mercerized Wakayama

Mesin berjalan dengan kecepatan 60 m/menit hasil pengeringannya kain katun bisa kering. Kemudian kain kelura masuk kelori melalui plaiter.  Keluar dari plaiter hasil cucian proses merserisasi bisa test kandungan alkali setiap 30 menit. Hasilnya harusnya Netral pada PH 6.5 – 7.5

    2. TUJUAN PROSES MERSERISASI DAN KOSTIKSASI:

a. Tujuan Proses Merserisasi adalah sbb:

    • Penggelembungan serat kain akan meningkatkan daya serap terhadap zat warna.
    • Daya serap meningkat menjadikan zat warna terserap keseluruh serat kain dan warna menjadi solid.
    • Menambah kekuatan tarik kain.
    • Ukuran kain lebih stabil ( tidak banyak susut ).

Kain Katun Hasil Proses Merserisasi

b. Prosess Kostiksasi :

Pada proses kostiksasi umumnya untuk kain rayon, menggunakan kandungan NaOH 6⁰Be. Hal ini jarang digunakan karena kain rayon sangat rapuh / gampang putus sa’at proses cousticsize.

Proses kostiksasi untuk menghasilkan kain rayon yang mudah menyerap warna ketika proses printing. Sehingga warna menjadi solid dan berkilau. Untuk Proses pencelupan CPB tidak perlu kostksasi.

Karena proses CPB pada proses fiksasinya cukup lama dalam kondisi basah sehingga ada waktu zat warna menyerap keserat kain.

Rayon Viscose Proses Kostiksasi menggunakan NaOH 6 Be

III. KESIMPULAN PROSES MERSERISASI :

Proses merserisasi akan tampak hasilnya ketika proses pewarnaan menghasilkan warna lebih tua, solid dan mengkilau karena proses ini tidak menaikan harga jual kain, melainkan menaikan kualitas hasil proses printing dan dyeing karena zat warna terserap sempurna.

PROSES MERSERISASI MENGGUNAKAN MESINMERCERIZED WAKAYAMA JEPANG

Dengan terserapnya warna ke dalam serat kain secara sempurna akan menghasikan produk yang berkualitas dan hemat pemakain zat warna.

Proses merserisasi ini diperuntukan kusus kain katun. Kegagalan proses merserisasi terlihat hasil produksi printing maupun celup yaitu warnanya tidak solid / mrapang / dop /tidak cerah, susut kain cukup banyak dan lebar tidak stabil.

Baca Juga:

GROSIR KAIN RAYON VISCOSE MOTIF DI TEMANGGUNG 0812 9434 564

 

Kabupaten Bekasi

Meliputi beberapa Kecamatan: Tarumajaya, Tambun Utara, Tambun Selatan, Tambun Selatan, Tambelang, Sukawangi, Sukatani, Sukakarya, Setu, Serang Baru, Pebayuran, Pebayuran, Muara Gembong, Kedungwaringin, Karangbahagia, Cikarang Utara, Cikarang Timur, Cikarang Timur, Cikarang Selatan, Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Barat, Cibitung, Cibitung, Cibarusah, Cabangbungin, Bojongmangu, Babelan dan Babelan

TOKO KAIN MURAH JABABEKA dapat melayani pembeli kepada semua lapisan masyarakat yang membutuhkan dari manapun berada. Baik individu, Konpeksi rumahan maupun Perusahaan. Kami juga melayani penjualan secara eceran dalan satuan yard maupun meteran.

 

Grosir Kain Rayon Viscose Motif di Toko Kain Murah Jababeka

Dalam perkembangannya, Toko KAIN MURAH JABABEKA bisa memenuhi permintaan Design dari pelanggan atau perusahaan menyediakan design ke Kabupaten Bekasi

KAMI MENERIMA PESANAN KAIN KATUN DAN RAYON PRINTING MURAH DARI SELURUH INDONESIA

Provinsi di beberapa pulau di Indonesia meliputi: Sumatra, Kalimantan, jawa, Nusa Tenggara Timur dan Bali, Sulawesi, Maluku dan Papua

Sumatra: Nanggroe Aceh Darussalam : Banda Aceh,  Sumatera Utara : Medan, Sumatera Selatan : Palembang, Sumatera Barat : Padang, Bengkulu : Bengkulu, Riau : Pekanbaru, Kepulauan Riau : Tanjung Pinang, Jambi : Jambi, Lampung : Bandar Lampung, Bangka Belitung : Pangkal Pinang

Kalimantan: Kalimantan Barat : Pontianak, Kalimantan Timur : Samarinda, Kalimantan Selatan : Banjarmasin, Kalimantan Tengah : Palangkaraya, Kalimantan Utara : Tanjung Selor (Belum pernah melksanakan MOU)

Jawa: Banten : Serang, DKI Jakarta : Jakarta, Jawa Barat : Bandung, Jawa Tengah : Semarang, DI Yogyakarta : Yogyakarta, Jawa timur : Surabaya

Nusa Tenggara & Bali: Bali : Denpasar, Nusa Tenggara Timur : Kupang, Nusa Tenggara Barat : Mataram

Sulawesi: Gorontalo : Gorontalo, Sulawesi Barat : Mamuju, Sulawesi Tengah : Palu, Sulawesi Utara : Manado, Sulawesi Tenggara : Kendari, Sulawesi Selatan : Makassa

Maluku dan Papua: Maluku Utara : Ternate, Maluku : Ambon, Papua Barat : Manokwari, Papua ( Daerah Khusus ) : Jayapura, Provinsi Terbaru Prov. Teluk Cendrawasih (Seruai), Provinsi Papua Barat (Sorong ).

 

PROSES MERSERISASI PENYEMPURNAAN PADA KAIN TEKSTIL 0812 9434 564

TOKO KAIN MURAH JABABEKA Beralamat di Jln. Kancil 1 B 42 Cikarang Baru, Kel. Sertajaya, Kec. Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi Jawa Barat Indonesia. Tentang Textile Sugeng 08129434564; Pengelola Toko : Aisya 089671578643

 

7 thoughts on “PROSES MERSERISASI PENYEMPURNAAN PADA KAIN TEKSTIL 0812 9434 564

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *